Berita

Smamga – Dalam rangka memperingati Hari Literasi Internasional sekaligus menguatkan budaya literasi di lingkungan sekolah, SMA Muhammadiyah 3 Surabaya (SMAMGA) mengadakan kegiatan Tes Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia pada Senin, 8 September 2025. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa kelas XII sebagai bentuk implementasi nyata peningkatan kompetensi berbahasa Indonesia secara baik dan benar.

Tes uji kemahiran ini mencakup beberapa aspek penting dalam berbahasa, mulai dari keterampilan menyimak, membaca, menulis, hingga berbicara. Seluruh rangkaian disusun sesuai dengan standar Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) yang biasa digunakan oleh Badan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kepala SMAMGA, Erlina Wulandari, S.Pd., menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari strategi sekolah untuk membentuk generasi muda yang cakap dalam menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.

“Di era globalisasi ini, kemampuan berbahasa asing memang penting, tapi jangan sampai kita melupakan jati diri kita sebagai bangsa Indonesia. Melalui tes ini, kami ingin membangkitkan kesadaran siswa akan pentingnya menguasai bahasa Indonesia dengan baik dan benar, tidak hanya secara lisan, tetapi juga secara tulisan,” ungkapnya.

Kegiatan ini pun mendapat respons positif dari para siswa. Salah satunya datang dari Marsha Ardelia, siswi kelas XII-3, yang mengaku merasa tertantang dengan format tes yang disajikan.

“Awalnya saya cukup ragu apa bisa menyelesaikan tes UKBI ini, Soalnya cukup menantang, terutama bagian menulis esai. Tapi saya jadi sadar bahwa masih banyak yang harus saya pelajari tentang penggunaan bahasa Indonesia yang benar. Kegiatan seperti ini bikin kita lebih peka terhadap penggunaan bahasa sehari-hari,” ujarnya.

Selain sebagai evaluasi kemampuan berbahasa siswa, tes ini juga menjadi sarana untuk menumbuhkan kecintaan terhadap bahasa Indonesia di tengah arus digitalisasi yang sering kali mendorong penggunaan bahasa campuran.

Dengan terselenggaranya tes ini, SMAMGA berharap dapat terus menghidupkan budaya literasi yang berkesinambungan serta menciptakan lingkungan belajar yang mendukung pengembangan bahasa dan karakter siswa.

(Dyanfebb)