
CARA UNIK PEBELAJARAN ONLINE SMAMGA
Berita SMAMGA -
Selama kurang lebih dua pekan ini telah berlangsung proses pembelajaran online
di SMA Muhammadiyah 3 Surabaya. Pembelajaran online ini tak lain merupakan
upaya pemerintah dalam rangka pencegahan tersebarnya virus Covid-19 baru-baru
ini. Pebelajaran ini diikuti oleh seluruh siswa SMAMGA terutama kelas X dan XI.
Berbagai upaya pembelajaran kreatif dilakukan oleh guru SMAMGA. Mulai dari
penggunaan aplikasi online untuk kuis dan latihan soal, pengadaan diskusi di grup
Whatsapp, dan tugas individu kreatif.
Salah satu
pembelajaran unik dilakukan oleh Khotimatul selaku guru Bahasa Jawa dalam
memberikan tugas kepada siswa-nya. Ia menggunakan cara yang sedikit berbeda
dengan pembelajaran yang dilakukan oleh guru pada umumnya. Ia menjelaskan bahwa
siswa-siswi kita ini merupakan generasi millenial yang tidak bisa lepas dari
gadget dalam aktivitas kesehariannya, maka ia berinisiatif memberikan tugas
membuat stiker Whatsapp menggunakan aksara Jawa. Kebetula kali ini materinya
Aksara Jawa, sehingga saya bisa memberikan tugas kreatif untuk siswa dimana
siswa bisa tetap mengerjakan tugas tersebut dengan enjoy, tuturnya.
Ia berpendapat
bahwa siswa sangat membutuhkan pembelajaran online yang ringan dan rileks, sehingga
mereka tidak terforsir dengan pembelajaran yang diberikan. Berbagai tugas dari
mata pelajaran lain dirasa sudah lebih dari cukup. Ia berharap Bahasa Jawa
sebagai mata pelajaran muatan lokal memberikan kesan yang ringan sehingga
siswa-siswi tidak terbebani. Terbukti, siswa-siswi pun sangat antusias dalam
menanggapi dan mengerjakan tugasnya.
Mereka membuat stiker lucu bertuliskan aksara
Jawa dengan gaya masing-masing siswa. Khotimatul menjelaskan, Awalnya mereka saya himbau untuk memasang font
dan keyboard aksara Jawa di HP masing-masing. Di pertemuan minggu berikutnya
ketika tugas saya berikan, mereka langsung berinisiatif menulis aksara Jawa
sesuai dengan kata-kata yang diinginkan. Ada yang sekali langsung jadi, ada
yang membuat stiker dengan tata penulisan yang kurang tepat sehingga masih
harus memperbaiki berkali-kali, dan ada juga yang melakukan konsultasi
penulisan aksara terlebih dahulu, baru benar-benar di buat stiker. Setiap siswa
melalui tahap yang berbeda-beda dan saya sangat memahami hal itu.
Selain dalam
rangka pembelajaran secara formal diharapkan aksara Jawa bisa tetap eksis di
tengah-tengah generasi saat ini. Peran serta guru merupakan aspek pendukung
yang sangat penting. Aksara Jawa merupakan bagian dari kebudayaan Jawa yang patut
kita lestarikan. Tugas-tugas seperti inilah yang nantinya dalam jangka panjang
dapat ikut serta membumikan aksara Jawa di dalam masyarakat penuturnya.