
Peningkatan SPMI dalam Proses Pembelajaran
Rabu,
23 Oktober 2019
SMA Muhammadiyah 3 Surabaya mengadakan seminar pendampingan SPMI dan
pembelajaran abad 21 yang diikuti oleh seluruh guru. Seminar tersebut diadakan di lantai 2 kelas XII IPS 1
pada pukul 13.30-15.30 WIB. Narasumber yang
dihadirkan kali ini adalah pengawas dari Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Drs. Sabariyanto,
M.Pd. Seorang pengawas sekaligus mantan kepala sekolah itu pun berhasil menjadi
pusat perhatian peserta seminar dengan mengusung tema Pendampingan SPMI dan
Pembelajaran Abad 21. Tema yang dibawakan sangat relevan, karena saat ini telah
memasuki era revolisi industri
4.0 yang ditandai dengan pemanfaatkan teknologi informatika serta kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan guru
harus selalu diberikan motivasi untuk tetap bekerja secara bersama-sama dalam
membangun seluruh aspek penyelenggaraan pendidikan dengan memanfaatkan
sumberdaya untuk bisa mencapai Standar Nasional Pendidikan (SNP).
Seorang
pendidik harus memperhatikan generasi-generasi emas Indonesia menjadi seseorang
yang cerdas secara intelektual maupun akhlakhul karimah, tentunya guru harus
memperhatikan keadaan peserta didiknya pada zaman sekarang. Mengingat
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada zaman sekarang berkembang
pesat. Sabariyanto menuturkan,
pentingnya kemampuan guru dalam memahami keadaan peserta didik pada zaman
sekarang. Untuk mencapai hal tersebut
guru harus memiliki; 1) kemampuan pedagogik, 2) kemampuan spiritual, 3)
kemampuan sosial, 4) kepribadian yang bagus. Pendidik harus mampu memanfaatkan
teknologi yang ada.
Selain
itu, tujuan dari diadakannya seminar pendampingan SPMI yaitu adanya kerjasama
dan kerja keras antara kepala sekolah, guru, dan karyawan dalam menjalankan
sistem penjaminan mutu internal (SPMI). Kepala sekolah tidak bisa hanya menjadi
seseorang yang one man show dalam
menyelesaikan segala administratif sekolah, tetapi juga harus ada upaya kerja
sama dengan seluruh warga sekolah. Untuk bisa mencapai pada standart SPMI,
diperlukan 8 standar yang harus dipenuhi terlebih dahulu oleh sekolah dalam
merealisasikannya, diantaranya pencapaian standar isi, proses, penilaian,
pelulusan, sarana dan prasarana, guru, pembiayaan, dan pengelolaan yang
berjalan dengan baik dan seimbang sangat dibutuhkan untuk bisa mencapai pada
target yang diharapkan pada sistem penjaminan mutu internal (SPMI).
Sabariyanto
juga menambahkan, pada abad 21 ini juga dibutuhkan dan sudah harus dilakukan
pembelajaran yang mengacu pada STEM (Science,
Technology, Engineering, and Mathematics). Pada abad 21 yang mengacu pada
sistim pembelajaran STEM, siswa diharapkan mampu mengembangkan kreativitas,
berkolaborasi dengan baik, melakukan komunikasi, memecahkan masalah, dan
melakukan penelitian di dalam kegiatan pembelajaran. Tuntutan tantangan zaman
yang semakin berkembang cepat di era teknologi ini tentunya akan menuntut siswa
untuk bisa berpikir semakin kritis supaya tidak tertinggal dalam mengembangkan
ilmu pengetahuan.
Jika
hal-hal tersebut mampu diperhatikan dengan sangat baik oleh kepala sekolah dan
guru maka Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) yang ada di sekolah SMA
Muhammadiyah 3 Surabaya ini akan bisa mencapai pada Standar Nasional Pendidikan
(SNP) dan akan terus menjadi sekolah yang unggul dan dicintai masyarakat.